Pendahuluan
· Istilah
Membangun tim kerja tidak sama dengan membangun kerja sama tim. Sebuah tim bisa saja dibangun dan setiap anggotanya bekerja dengan keras akan tetapi tim ini tetap tidak maksimal. Sebagai contoh adalah bila sebuah Panitia Natal Jemaat yang dibentuk oleh Majelis Jemaat dan setiap anggota panitia tersebut sudah merasa bekerja dengan sangat keras akan tetapi tetap saja masih banyak kekurangan yang terjadi.
Dalam contoh tersebut di atas dapat dikatakan bahwa tim telah dibangun, akan tetapi kerja sama tim belum terbentuk. Jadi sekalipun judul tulisan ini adalah Membangun Tim Kerja akan tetapi yang dimaksudkan adalah membangun kerja sama tim.
· Definisi
Ada banyak sekali definisi mengenai tim; Akan tetapi untuk maksud tulisan ini maka tim didefinisikan sebagai sebuah kelompok kerja yang mempunyai tujuan yang sama dimana setiap anggotanya mengembangkan hubungan yang saling membangun. Kerja sama tim adalah usaha bersama dari anggota tim yang dilakukan secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama. Jadi yang menjadi kata kunci adalah usaha bersama, terkoordinasi dan tujuan bersama Apabila ada salah satu unsur yang tidak dipenuhi maka kerjasama tim tidak akan maksimal.
Membangun Tim
· Keuntungan adanya kerja sama tim antara lain:
² Mendapatkan hasil yang maksimal
² Meningkatkan motivasi anggota tim
² Menciptakan tempat persekutuan yang baik
² Merupakan tempat mengembangkan diri dari anggota tim
· Masalah yang dihadapi dalam membangun tim antara lain:
² Kurangnya kepemimpinan (bukan berarti tidak ada pemimpin)
² Ketidakmampuan anggota tim untuk melaksanakan perannya
² Kurangnya komitmen dari anggota tim (mis: tidak menepati janji)
² Suasana yang tidak membangun (mis: saling menyalahkan, dlsb)
² Ketidak jelasan peran & tanggung jawab masing-masing anggota
· Beberapa hal yang bisa menjadi penghalang dalam membangun tim
² Perbedaan latar belakang, kebiasaan, cara berinteraksi, cara berpikir.
² Perbedaan tingkat motivasi maupun dasar motivasi
· Dimensi pengembangan tim
² Ada 4 dimensi umum yang harus diperhatikan dalam pengembangan sebuah tim yaitu: individu, tugas, tim dan organisasi.
² Dimensi individu terdiri dari motivasi, komitmen, sikap, kemampuan dan partisipasi anggota tim
² Dimensi tugas terdiri dari tujuan, penentuan target, proses yang sistimatis
² Dimensi tim terdiri dari kepemimpinan, peran, komunikasi, hubungan antar pribadi, kemampuan dalam mempengaruhi, konflik, analisis masalah, pengambilan keputusan, pertemuan/rapat, koordinasi, keterikatan, sistim nilai, dlsb
² Dimensi organisasi terdiri dari struktur organisasi, suasana kerja, dukungan terhadap pengembangan, penghargaan, budaya.
Motivasi
· Motivasi secara umum adalah yang mendasari seseorang untuk berperilaku. Jadi motivasi adalah mengenai dorongan, kebutuhan dan keinginan yang biasanya diwujudkan melalui perilaku dari seseorang Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang akan lebih giat, lebih baik dan lebih produktif bila memiliki motivasi yang tinggi.Kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu kemampuan, motivasi dan lingkungan. Agar seseorang bisa punya kinerja yang tinggi maka ia harus tahu bagaimana melaksanakan tugasnya (kemampuan), harus mau untuk melaksanakan tugasnya (motivasi) dan yang terakhir adalah harus diberi kesempatan dan dibantu untuk melaksanakan tugasnya (lingkungan).
· Dalam konteks tulisan ini maka yang akan dituliskan adalah hanya motivasi.
² Faktor yang mempengaruhi motivasi
à Ada tiga bentuk yang memotivasi seseorang yaitu: desakan dari dalam, tarikan dari luar dan dorongan dari luar
à Dorongan dari dalam adalah motivasi yang dari dalam diri orang tersebut. Misalnya seseorang yang oleh karena keyakinan imannya melakukan aksi bunuh diri, atau oleh karena keyakinan imannya telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani orang miskin/sakit (mis: mother Theresa)
à Dorongan dari luar adalah motivasi yang datang dari luar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dorongan tersebut misalnya dari anggota keluarga, teman dekat, atasan, bawahan, dlsb. Contohnya adalah seseorang yang ikut aktif dalam pelayanan di gereja oleh karena dorongan dari anggota keluarga (mis: “Papa kan sudah jadi presbiter, masak kamu sebagai anak papa kok tidak ikut kegiatan pelayanan sih….”).
à Tarikan dari luar adalah motivasi yang datang dari luar yang menarik seseorang untuk melakukan sesuatu. Tarikan tersebut misalnya dari keinginan mendapatkan sesuatu, mis: Ani sangat aktif dalam pelayanan GP karena ia “naksir berat” kepada Budi yang menjadi ketua GP.
² Teori-teori motivasiAda banyak teori tentang motivasi yang sudah dikembangkan sejak dahulu, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut
à Teori hirarkhi kebutuhan (Maslow) – Menurut Maslow, manusia memiliki kebutuhan yang tersusun berdasarkan hirarkhi dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi. Tingkatan kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan untuk diakui dan dihargai, kebutuhan untuk beraktualisasi.
à Teori dua faktor (Herzberg) – Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan manusia yaitu faktor motivator dan faktor hygiene
à Teori kebutuhan ERG (Alderfer) – Menurut Alderfer manusia mempunyai tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan eksistensi, keterkaitan dan berkembang
à Teori kebutuhan sosial (McClelland) – Menurut Mcclelland perilaku seseorang didasari oleh tiga hal yaitu kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan untuk berbprestasi dan kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial
à Teori penetapan tujuan (Locke) – Menurut Locke apabila para anggota tim turut berpartisipasi dalam memecahkan masalah di tim tersebut maka mereka akan merasa lebih terlibat sehingga produktifitas meningkat.
à Teori persamaan (Adams) – Menurut Adams, individu menginginkan adanya kesamaan dan keadilan dalam perlakukan yang diberikan oleh tim, demikian juga mereka cenderung untuk membandingkan penghargaan yang diterimanya dengan usaha yang telah dilakukan.
à Teori harapan (Vroom) – Menurut Vroom kekuatan dari kecenderungan berperilaku adalah tergantung dari kekuatan suatu harapan bahwa tindakan akan diikuti dengan hasil tertentu dan pada derajat ketertarikan individu pada hasil yang akan diperoleh
² Hampir semua perilaku manusia di dalam suatu organisasi/tim bisa dijelaskan maupun diantisipasi melalui teori-teori di atas
Pemahaman tentang tim
· Kepemimpinan di dalam tim didefinisikan sebagai
² Suatu kemampuan untuk mendorong kinerja tim ke tingkat yang lebih tinggi dengan mentransformasikan visi ke tindakan
² Suatu keterampilan yang bisa dipelajari & dilatih yang umumnya berkaitan dengan hubungan antar pribadi.
² Kepemimpinan di dalam tim tidak berarti harus secara formal (Ketua Majelis Jemaat, Ketua BPK, atau Ketua Panitia Paskah). Seseorang yang mempunyai keterampilan kepemimpinan bisa saja mendorong kinerja tim ke tingkat yang lebih tinggi sekalipun ia hanya sebagai anggota biasa pada tim tersebut.
² Beberapa ciri kepemimpinan yang efektif antara lain: kemampuan berkomunikasi secara efektif, keyakinan diri, kemampuan bersosialisasi, kematangan mental dan emosional, motivasi dan kemauan (determinasi).
² Oleh karena banyaknya literatur mengenai kepemimpinan, maka di dalam tulisan ini tidak dijabarkan lebih lanjut.
· Peran di dalam tim
² Ada berbagai peran yang harus dilaksanakan di dalam suatu tim. Dari sisi tugas (task) yang harus dilakukan, maka peran seseorang di dalam tim dapat dilihat melalui struktur organisasi/tim. Jabatan di dalam suatu tim mis.: ketua, sekretaris, bendahara, dlsb menunjukkan peran yang diinginkan dalam suatu tim.
² Dalam kenyataannya peran yang dibutuhkan dalam suatu organisasi/tim jauh lebih kompleks dari hanya dari sudut pandang tugas tersebut. Menurut Dr. Meredith Belbin (1981) ada 9 peran yang dibutuhkan dalam suatu organisasi/tim yaitu: the coordinator, the shaper, the plant, the monitor evaluator, the implementer, the team worker, the resource investigator, the completer dan the specialist.
· Komunikasi
² Dalam berhubungan dengan sesama anggota tim, tidak jarang terjadi ketidak lancaran komunikasi dalam bentuk salah pengertian, salah menangkap maksud dari pembicara,dsb. Sehingga kata-kata atau kalimat dari anggota tim yang satu ditafsirkan atau kurang dimengerti oleh anggota tim lainnya.
² Komunikasi adalah dasar dari semua interaksi manusia dan bagi semua fungsi kelompok. Melalui komunikasi setiap anggota tim akan dapat mencapai pengertian satu sama lain, membina kepercayaan, mengkoordinir tindakan, merencanakan strategi untuk mencapai tujuan ataupun melakukan aktivitas tim.
² Meskipun komunikasi tampaknya sederhana, tetapi untuk memperoleh komunikasi yang efektif, seringkali banyak sekali hambatan. Hambatan tersebut dapat berasal dari si pengirim berita, si penerima berita maupun faktor situasi dan kondisi.
² Beberapa hambatan dalam berkomunikasi antara lain: latar belakang individu-individu yang berkomunikasi, sistim nilai para individu tersebut, bahasa, sikap pada saat berkomunikasi, lingkungan.
² Keterampilan berkomunikasi yang perlu dikembangkan antara lain: kemampuan mendengar (listening), kemampuan untuk memberi maupun menerima umpan balik, kemampuan memberi nasihat (coaching), kemampuan meningkatkan hubungan antar pribadi, kemampuan meningkatkan saling percaya dan adanya keterbukaan.
· Konflik
² Konflik tidak selamanya negatif. Dalam beberapa hal konflik bisa menjadi positif, mis: merasa beban terlepas, mendapatkan perspektif baru, keputusan yang diambil menjadi lebih baik, perbedaan bisa lebih dipahami, meningkatkan self-esteem
² Ada beberapa jenis konflik yaitu: goal conflict (konflik karena beda tujuan), cognitive conflict (konflik karenabeda ide/konsep), affective conflict (konflik karena perasaan tidak suka atau karena kemarahan), behavioral conflict (konflik karena perilaku yang tidak cocok/sesuai)
² Ada beberapa pola untuk menghadapi konflik (lihat diagram)
² Beberapa cara untuk menanggulangi konflik antara lain: negosiasi, keterampilan inter personal, menyadari perbedaan jender & budaya, meminta maaf, memberikan appresiasi, memaafkan, berkorban, memakai mediasi,
Pertumbuhan & Pengembangan tim
· Dukungan organisasi terhadap tim
² Organisasi bisa mendukung kinerja dari suatu tim dengan cara menciptakan iklim organisasi yang kondusif yaitu antara lain: atmosfir keterbukaan & saling percaya, kesetaraan dari setiap anggota (apapun posisinya) dalam berinteraksi, adanya kesempatan untuk pengembangan diri, kesediaan untuk berubah.
² Dukungan lainnya adalah dalam bentuk menjadi sumber daya (resources) bagi tim serta penghargaan yang selayaknya (khusus di dalam tim yang ruang lingkupnya adalah organisasi sosial, maka penghargaan yang dimaksud adalah intrinsic reward)
· Empat phase pertumbuhan
² Tim tidak terbentuk begitu saja, tetapi melalui tahapan tertentu, yang pada setiap tahap mempunyai ciri dan karakter sendiri sehingga setiap tahap memerlukan penyelesaian sendiri
² Lima tahapan pembentukan tim (Tuckman) yaitu: tahap pembentukan (forming), tahap badai (storming), tahap pembentukan norma (norming), tahap kinerja tinggi (performing) dan tahap bubar/pemutusan hubungan (adjourning)
· Tim yang berkinerja tinggi
² Karakteristik dari tim ini antara lain: mempunyai maksud & tujuan yang sama, dibentuk dengan sengaja, memiliki peran yang jelas, mempunyai proses komunikasi, kepemimpinan yang diterima dan mendukung anggota, ukuran organisasinya kecil, akuntabilitas, iklim keterbukaan & saling percaya.
² Beberapa tips bagi untuk mencapai tim yang berkinerja tinggi antara lain: fokus pada maksud & tujuan, selesaikan konflik, fokus pada baik proses maupun isi, partisipasi aktif, masalah yang sensitif tetap dijaga “confidential”, komunikasi secara terbuka dan positif, dlsb.
Penutup
Kiranya materi pembinaan ini bermanfaat bagi pengurus BPK di lingungan GPIB dan terutama bagi pekerjaan pembangunan tubuh Kristus.
Senin, 07 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar